Senin, 29 Juli 2013

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL

Apa yang dimaksud perdarahan uterus abnormal?
Perdarahan uterus abnormal meliputi semua kelainan haid baik dalam hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi klinis dapat berupa perdarahan banyak, sedikit, siklus haid yang memanjang atau tidak beraturan.


Jumat, 26 Juli 2013

MENGENAL ABORTUS (KEGUGURAN)

Abortus adalah istilah yang diberikan untuk semua kehamilan yang berakhir sebelum periode viabilitas janin, yaitu yang berakhir sebelum berat janin 500 gram. Bila berat janin tidak diketahui, maka perkiraan lama kehamilan kurang dari 20 minggu lengkap (139 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir normal yang dapat dipakai.


Abortus imminens: keadaan di mana perdarahan berasal dari dalam rahim yang timbul sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu dengan atau tanpa kolik rahim, namun tanpa disertai hasil konsepsi dan tanpa dilatasi serviks.

Abortus insipiens: keadaan perdarahan dari dalam rahim yang terjadi dengan dilatasi serviks berlanjut dan progresif, tetapi tanpa pengeluaran hasil konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu.

Abortus inkompletus: keluarnya sebagian hasil konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu.

Abortus kompletus:  keluarnya seluruh hasil konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu.

Abortus spontan: pengeluaran hasil konsepsi yang tidak disengaja sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu.

Abortus diinduksi: penghentian kehamilan secara sengaja dengan cara apa saja sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu. Dapat bersifat terapi atau non terapi.

Abortus terapeutik: penghentian kehamilan sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu karena indikasi yang diakui secara medis, dan dapat diterima secara hukum.

Abortus habitualis: terjadinya keguguran sebanyak dua kali atau lebih secara berurutan.

Abortus terinfeksi: proses keguguran yang disertai infeksi organ genitalia (alat kelamin).




Rabu, 24 Juli 2013

KEGUGURAN (ABORTUS SPONTAN): APA PENYEBABNYA?

Istilah keguguran umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian kegagalan kelangsungan suatu kehamilan sehingga berakibat pada kematian janin serta pengeluaran janin atau embrio.

Umumnya definisi yang disepakati saat ini adalah definisi yang berasal dari WHO yang menyatakan berat janin atau embrio tersebut paling tidak mencapai 500 gram atau kurang dari usia kehamilan 20 minggu.

Kejadian keguguran spontan berdasarkan data yang dikumpulkan di rumah sakit pada umumnya berkisar antara 15 - 20%. Namun angka kejadian keguguran sebenarnya diperkirakan dapat lebih tinggi lagi di masyarakat. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kewajiban untuk melaporkan setiap kejadian keguguran pada pihak yang berwenang. Kejadian keguguran mayoritas terjadi pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu. 

Apabila angka kejadian keguguran spontan berkisar antara 15 - 20%, maka berdasarkan perhitungan probabilitas angka kejadian keguguran berulang diperkiraan akan dialami oleh sekitar 0,3 - 0,4% pasangan. Namun faktanya angka kejadian keguguran berulang ternyata ditemukan lebih tinggi, yaitu antara 1 - 2%.


Senin, 22 Juli 2013

ASUHAN PRANATAL PADA USIA KEHAMILAN 34 - 41 MINGGU

Penilaian/Prosedur:
  • Denyut jantung janin
  • Tinggi fundus uteri dan taksiran berat janin
  • Gerakan janin
  • Presentasi janin
  • Tekanan darah ibu
  • Berat badan ibu

Pemeriksaan laboratorium:
  • Proteinuria dipstik bila diperlukan
  • HIV

Edukasi/Konseling:
  • Tanda persalinan atau kapan harus menghubungi dokter atau ruang bersalin
  • Tanda dan gejala preeklamsia
  • Manajemen kehamilan lewat waktu
  • Pemberian ASI

Edukasi/Konseling:
  • Persiapan, pilihan, gejala dan tanda persalinan
  • Perjalanan jauh (terutama terhada risiko trombosis vena dalam)
  • Persalinan percobaan setelah seksio sesaria.

ASUHAN PRANATAL PADA USIA KEHAMILAN 28 - 34 MINGGU

Penilaian/Prosedur:
  • Denyut jantung janin
  • Tinggi fundus uteri
  • Gerakan janin
  • Tekanan darah ibu
  • Berat badan ibu

Pemeriksaan laboratorium
Proteinuria dipstik bila diperlukan

Edukasi/Konseling
  • Gejala dan tanda persalinan preterm
  • Gejala dan tanda preeklamsia

Edukasi/Konseling tambahan:
  • Persiapan, pilihan, gejala dan tanda persalinan
  • Perjalanan jauh (terutama risiko kejadian trombosis vena dalam)
  • Persalinan percobaan setelah seksio sesaria

ASUHAN PRANATAL PADA USIA KEHAMILAN 24 - 28 MINGGU

Penilaian/Prosedur:
Denyut jantung janin
Tinggi fundus uteri
Gerakan janin
Tekanan darah ibu
Berat badan ibu
Immunoglobulin Rh bila diperlukan
Skrining untuk kekerasan domestik

Pemeriksaan laboratorium:
Pemeriksaan diabetes gestasional
Pemeriksaan ulang laboratorium darah lengkap
Skrining antibodi bila diperlukan
Proteinuria dipstik bila diperlukan

Edukasi/Konseling:
Gejala dan tanda persalinan preterm

Edukasi/Konseling tambahan:
Persiapan, pilihan, gejala dan tanda persalinan
Perjalanan jauh (terutama risiko kejadian trombosis vena dalam)
Persalinan percobaan setelah seksio sesaria (VBAC).

ASUHAN PRANATAL PADA USIA KEHAMILAN 14 - 24 MINGGU

Penilaian/Prosedur:
  • Denyut jantung janin
  • Tinggi fundus uteri (tinggi puncak rahim)
  • Gerakan janin
  • Tekanan darah ibu
  • Berat badan ibu
  • Skrining USG untuk anatomi janin

Pemeriksaan laboratorium:
  • Skrining penanda ganda aneuploidi
  • Proteinuria dipstik bila diperlukan

Edukasi/Konseling:
Memeriksa dan mendiskusikan hasil pemeriksaan

Edukasi/Konseling tambahan:
  • Tanda bahaya kehamilan
  • Perawatan gigi
  • Keluarga berencana

Jumat, 19 Juli 2013

ASUHAN PRANATAL PADA USIA KEHAMILAN < 14 MINGGU

Penilaian/prosedur:
Anamnesis lengkap dan identifikasi risiko
Penghitungan taksiran persalinan berdasarkan hari pertama haid terakhir
Skrining tekanan darah dasar
Berat badan dan BMI
Skrining kekerasan domestik (KDRT)
Vaksinasi sesuai kebutuhan
Rujukan untuk asuhan khusus berdasarkan anamnesis
Anjuran untuk skrining USG terhadap aneuploidi pada usia kehamilan 11 - 13 minggu.

Pemeriksaan laboratorium:
Pemeriksaan darah lengkap, golongan darah dan rhesus, IgG Rubella, RPR, HbsAg & HIV.
Pemeriksaan urin dipstik untuk protein dan glukosa.
Urinalisis dan kultur urin
Gonore / Klamidia
Pap smear
Skrining pertanda ganda aneuploidi
Skrining tambahan sesuai dengan riwayat penyakit dan preeklamsia

Edukasi/Konseling:
Menghentikan bahan berbahaya
Olah raga/aktivitas
Nutrisi: pantau pertambahan berat badan, suplemen & makanan yang aman.
Pemberian ASI
Tanda bahaya kehamilan
Perawatan gigi
Keluarga Berencana.

JADWAL ASUHAN PRANATAL (ANTE NATAL CARE)

Belum cukup bukti klinis untuk merekomendasikan jadwal pranatal yang ideal untuk seluruh ibu hamil. Namun harus diketahui bahwa untuk mengoptimalkan luaran kehamilan adalah persiapan jauh sebelum kehamilan itu terjadi.

Jadwal asuhan pranatal berbeda-beda di setiap daerah/negara. Rata-rata kunjungan 7-12 kali dalam satu kehamilan. Namun telah disepakati bahwa pada ibu hamil yang pernah melahirkan beberapa anak dan tanpa komplikasi kehamilan maka jumlah kunjungan dapat lebih sedikit daripada ibu hamil yang belum pernah melahirkan tanpa komplikasi. Berapa kali jumlah kunjungan bersifat individual tergantung dari faktor risiko yang dikenali sejak kunjungan pertama atau pada kunjungan berikutnya.

Jumlah kunjungan antenatal yang rendah tidak berhubungan dengan luaran maternal dan perinatal yang buruk. Pada daerah dengan keterbatasan sarana sehingga kunjungan pranatal rendah maka penurunan jumlah kunjungan pranatal kurang dari 5 akan meningkatkan risiko kematian perinatal. Untuk daerah dengan sarana yang baik, rendahnya kunjungan pranatal (ANC < 8 kali) berhubungan dengan ketidakpuasan/ketidaknyamanan ibu hamil. Jadwal kunjungan pranatal ditentukan oleh tujuan dari kunjungan tersebut. Kunjungan minimal yang harus dilakukan adalah sebanyak 4 kali, bahkan untuk daerah terpencil.

Minggu, 14 Juli 2013

ASUHAN PRANATAL (ANTE NATAL CARE) : APAKAH ITU & BAGAIMANA?

Asuhan pranatal adalah asuhan yang harus diberikan kepada ibu hamil dengan tujuan menyelaraskan ibu dan janin agar terhindar dari komplikasi sehingga dapat menurunkan kejadian kesakitan dan kematian ibu dan janin.

Asuhan pranatal bukan hanya sekedar pemeriksaan ibu hamil, terus selesai...namun terdiri atas promosi kesehatan, penilaian risiko dan intervensi atas kondisi ibu hamil saat kunjungan. Asuhan pranatal seharusnya sudah dimulai sejak konsepsi yang berhasil sampai dimulainya persalinan. Jadi menurut ibu-ibu maupun calon ibu, kapan sebaiknya seorang ibu mendapat asuhan pranatal? Ya, tentunya sebelum ibu tersebut hamil dan berkeinginan untuk merencanakan kehamilan sehingga diperoleh kehamilan yang optimal dengan harapan luaran kehamilan tersebut yang jauh lebih baik.


Kehamilan pada dasarnya merupakan suatu proses fisiologis sehingga mayoritas kehamilan diterima oleh ibu sebagai hal yang memang harus dijalani. Konsep dasar dari asuhan pranatal ini adalah 20 minggu pertama kehamilan, yang merupakan fase kritis yang menentukan kelangsungan kehamilan selanjutnya. Asuhan pranatal yang baik akan berhubungan erat dengan kualitas manusia yang dilahirkan.


Siapa saja dari ibu-ibu hamil yang kemungkinan memerlukan asuhan khusus?
Ibu hamil yang memerlukan asuhan khusus, yaitu:
Ibu hamil dengan penyakit jantung, termasuk hipertensi.
Ibu hamil dengan penyakit ginjal
Ibu hamil dengan kelainan endokrin atau riwayat diabetes
Ibu hamil dengan kelainan kejiwaan
Ibu hamil dengan kelainan darah
Ibu hamil dengan kelainan autoimun
Ibu hamil yang sedang mendapatkan terapi obat-obatan (antidepressan, antikonvulsan dan lain-lain).
Ibu hamil dengan riwayat infertilitas atau mendapatkan teknologi reproduksi berbantu.
Ibu hamil dengan kehamilan ganda (kembar).
Ibu hamil yang menderita preeklampsia
Ibu hamil dengan diabetes gestasional yang memerlukan insulin.
Pengguna NAPZA
Obesitas (IMT > 30)
Kurus (IMT < 18,5)
Ibu hamil yang rentan tidak mendapat dukungan sosial
Ibu hamil yang terpapar kekerasan rumah tangga
Ibu hamil dengan kanker
Ibu hamil dengan infeksi kronik (HIV, Hepatitis C, HSV, Hepatitis B)
Ibu hamil dengan kelainan medis/operatif kronik (epilepsi, asma berat, lupus eritematosus)
Ibu hamil berusia lebih dari 40 tahun.